Rabu, 17 Maret 2010

KLIMATIK


Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai berikut:
1. Suhu
                        Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya.

2. Kelembaban udara
Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang sangat basah.
Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Xerophyta (Xerofit), yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.
b. Mesophyta (Mesofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.
c. Hygrophyta (Higrofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air
d. Tropophyta (Tropofit), yaitu jenis tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.
Kaktus Anggrek Lotus Cendawan/jamur
3. Angin

Angin sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang atau sejenis rumput-rumputan.

4. Curah hujan
            Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan bagi hewan. Misalnya, di daerah padanh rumput akan terdapat hewan khas seperti kijang, biri-biri, dan sapi, sedangkan hewan pemangsanya adalah singa dan harimau.

Relief
Energi matahari sangat berguna bagi makhluk hidup terutama untuk tumbuhan sebagai salah satu hal penting dalam proses fotosintesis. Salah satu yangmempengaruhi pola penyinaran matahari ke bumi adalah karena adanya bentukan permukaan bumi yang berlainan (perbedaan relief bumi).Daerah yang paling banyak mendapat sinar matahari akan menjadi padat akan vegetasi. Hal itu juga harus disesuaikan dengan keadaan tanah , air, dan suhu sekitar daerahnya.

Edafik
Kondisi tanah mempengaruhi tumbuhan-tumbuhan yang ada di permukaan bumi.Mengenai baik tidaknya bisa dipengaruhi oleh butiran tanah, mineral, humus , sirkulasi udara dan juga air tanah. Jadi, keadaan tanah harus diperhatikan kondisinya agar tidak terlalu lunak dan tidak terlalu padat. Semua partikel seperti butiran tanah , mineral,humus ,sirkulasi udara dan air tanah seperti yang sudah disebutkan tadi harus seimbang.Jika tidak, seperti tanah yang tergenang di rawa-rawa peredaran udaranya sangat buruk maka tumbuhan di daerah tersebut memiliki akar hawa. Hal itu tentu akan mempengaruhi persebaran makhluk hidup.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP

1. Faktor Abiotik
Faktor abiotik merupakan factor fisik yang
sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Faktor abiotik meliputi:
a. Iklim (klimatik)
Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai berikut:
1. Suhu
Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan tolerensi spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol bagi persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya. Penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah berdasarkan lintang buminya, seperti vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan sebagainya.
2. Kelembaban udara
Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang sangat basah.
Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Xerophyta (Xerofit), yaitu tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.
b. Mesophyta (Mesofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.
c. Hygrophyta (Higrofit), yaitu tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air
d. Tropophyta (Tropofit), yaitu jenis tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.
Kaktus Anggrek Lotus Cendawan/jamur
3. Angin
Angin sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan, sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang penyebaran benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang atau sejenis rumput-rumputan.
4. Curah hujan
Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi, dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu, karena tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan bagi hewan. Misalnya, di daerah padanh rumput akan terdapat hewan khas seperti kijang, biri-biri, dan sapi, sedangkan hewan pemangsanya adalah singa dan harimau.


Persebaran Makhluk Hidup
Faktor-faktor yang menentukan adanya variabilitas geografik makhluk hidup yang menyebar di atas permukaan bumi ini adalah sebagai berikut.
1. Faktor lingkungan, terdiri dari lingkungan abiotik yaitu tanah, air, temperatur dan iklim di tempat itu. Lingkungan biotik adalah lingkungan antara makhluk-makhluk hidup itu sendiri.
2. Faktor sejarah, yang menurut sejarah geografi bumi ini dahulu kala hanya terdiri dari satu benua dan satu samudra. Kemudian retak dan bergeser secara sangat perlahan dan membentuk benua-benua, samudra dan lautan.
3. Faktor hambatan penyebaran. Hambatan itu terdiri antara lain daratan untuk makhluk penghuni lautan yaitu daratan atau benua dan daratan yang menyempit seperti Amerika Tengah (Costa Rica). Bagi makhluk daratan, hambatannya adalah lautan dan selat.
Ketiga faktor tersebut dapat kita sebut sebagai faktor geografik. Di samping faktor geografik masih ada faktor genetik, baik variasi yang dihasilkan dari perkawinan maupun mutasi genetik.
Geografi tumbuhan, ternyata merupakan variasi pantai tropik menuju kutub yang sama dengan variasi dari pantai tropik ke puncak gunung, yaitu daerah tropis berhutan lebat, subtropis hutannya agak menipis, dan pada daerah beriklim dingin terdapat padang rumput atau hutan cemara dan pakis, serta daerah dekat kutub terdiri dari taiga kemudian tundra dan lumut. Di kutub tak ada tumbuhan.
Geografi hewan, terbagi enam daerah geografik, sebagai berikut.
1. Eropa dan Asia Utara disebut Palaeartic, dihuni antara lain oleh bison dan rusa rein.
2. Afrika dan Arab disebut Ethiophian, dihuni antara lain oleh gajah Afrika, jerapah dan gorila.
3. Australia dan sekitarnya, dihuni antara lain oleh kangguru, koala, wombat.
4. India sampai Indonesia disebut daerah Oriental, dihuni oleh antara lain harimau, gajah India dan kerbau.
5. Daerah Amerika Utara dan sekitarnya disebut Nearctic, dihuni oleh bison dan semacam rusa rein yang disebut Caribau.
6. Daerah Amerika Selatan disebut Neotropical dihuni antara lain oleh tapir dan monyet Howler.

Geografi



Perkembangan Pandangan Geografi

a.      Pandangan Geografi Klasik
Pada zaman Yunani kuno, pengetahuan manusia tentang bumi masih dipengaruhi oleh Mitologi. Sejak abad ke 6 SM pengaruh Mitologi berkurang dan pengetahuan manusia tentang bumi mulai berubah menjadi didasarkan oleh ilmu pasti dan logika. Buktinya adalah telah adanya usaha untuk menjelaskan tentang suatu wilayah termasuk perilaku manusianya.
Herodotus yang pertama kali menguraikan tentang seluk-beluk keadaan tempat.
Thales yang beranggapanbahwa bumi berbentu keping silinder yang terapung di atas air.Parmenides mematahkan pendapat Thales dengan pernyataan bahwa bumi itu bulat.
Heraclides mengemukakan bahwa bumi berputar dari barat ke timur.
Strabo (bukunya berjudul Geographica) mengemukakanbahwa studi geografi tidak hanya mempelajari bentuk dan dimensi wilayah , tapi juga tentang lokasinya.
Claudius Ptolomeus Menjelaskan bahwa geografi adalah suatu bentuk penyajian dengan peta terhadap sebagian permukaan bumi yang menunjukan kenanpakan umum.

b.      Pandangan Geografi Modern (Abad ke 20)
Awalnya dikemukakan oleh Immanuel Kant. Menurutnya, Geografi adalah disiplin wilayah yang objek studinya itu benda-benda atau gejala-gejala yang keberadaannya tersebar dan berasosiasi dalam ruang.
Setelah Immanuel Kant ada 2 orang filsafat  lagi yang mengemukakan tentang Geografi Modern:
·        Alexander von Humboldt (1769-1859)
·        Karl Ritter (1779-1859)

c.       Pandangan Geografi Akhir abad 19
Pada abad ini oandangan geografi dipusatkan pada iklim, tumbuhan dan hewan terutama pada bentang alamnya. Perhatian utama geografi pada masa ini pada gejala-gejala fisik dan perhatian pada manusia yang mengacu pada pandangan Ritter, yakni, mengkaji hubungan manusia dengan lingkungannya.
Ahli- ahli yang ada pada abad ini:
·        George Peskins Marsh (1801-1882)
·        John Wisley Powell (1834-1902)
·        Fredrich Ratsel (1844-1904)

d.      Pandangan Geografi abad ke 20
Salah satu cirri pandangannya adalah kajiannya yang bercorak social budaya, yang merupakan reaksi atas dominasi geografi alam.
Ahli yang ada:
·        Vidall de la Blache (1854-1918)
Kajian geografi harus menyatukan factor manusia dan factor fisik karena tujuannya untuk mengetahui adanya interaksi antara manusia dan lingkungan fisiknya. Oleh karena itu, konsepnya adalah kewilayahan

e.      Pandangan Geografi Mutakhir
Ahli-ahli yang ada pada masa ini :
·        E. A. Wrigley(1965)
Semua metode analisis dapat digunakan dalam kajian geografi selama analisis tersebut mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
·        Roger Minshull(1970)
Geografi adalah suatu studi tentang tempat , ruang, sebaran , dan susunan dalam ruang.

f.        Geografi Ortodoks dan Terintegrasi
Elemen-elemen yang sama dalam geografi:
·        Adanya persamaan dengan ahli ilmu pengetahuan bumi.
·        Memiliki perhatian sama
·        Unsur-unsur yang sama dalam geografi

a.       Geografi Ortodoks
Adalah geografi yang melakukan kajian terhadap suatu wilayah dan analisiterhadap sifat-sifat sistematiknya.
·        Geografi fisik : melakukan kajian terhadap fenomena-fenomena fisik geosfer dan lingkungannya.
·        Geografi manusia : melakukan kajian terhadap aktivitas manusia.
·        Geografi Regional : melakukan kajian terhadap perwilayah dan kultural.
·        Geografi teknik : melakukan kajian terhadap bidang teknik dalam geografi.
·        Geografi Filsafat : melakukan kajian terhadap sebab, hakikat, asal dan hukum dalam geografi.
b.      Geografi terintegrasi
Adalah kajian geografi dengan jalan memadukan antara elemen-elemen geografi sistematik dan geografi regional .
Ada tiga analisis :
·        Keruangan
·        Kelingkungan
·        Wilayah